Dalam hal membuang sampah pada tempatnya nampaknya sudah menjadi masalah besar di tengah masyarakat kita. Seringkali kita melihat orang membuang sampah seenaknya sendiri. Sampah dengan mudah kita jumpai di pinggir jalan, bahkan ditengah jalan juga ada, di selokan dan tentunya di tempat sampah!. Kalau sampah kita jumpai ada di tempat sampah memang itu tempatnya, tapi yang jadi soal sampah kita jumpai di sembarang tempat akhirnya membuat kesan kotor, jijik dan kumuh. Lebih bermasalah lagi kalau sampah atau limbah dari hasil proses produksi sebuah perusahaan/pabrik dibuang di sembarang tempat. Limbah pabrik dapat berupa limbah cair, padat, dan juga gas.
Meskipun pihak dari Kp. Bojong Neros RT/RW 14/03 membuat pagar dari bambu yang begitu tinggi di maksudkan agar tidak ada masyarakat sekitar yang membuang sampah ke tempat tersebut namun masih saja banyak masyarakat yang tidak sadar, pasti selalu dan terus saja mengusahakan cara bagaimana sampah tersebut bisa melewati pagar yang begitu tinggi dengan cara apapun orang tersebut membuang sampah ke tempat tersebut padahal sebagai orang yang berpikir hal itu di larang karena terlihat oleh mata kepala matanya sendiri pagar yang begitu tinggi di maksudkan untuk tidak membuang sampah ke tempat tersebut serta tulisan yang begitu nyata dilarang membuang sampah di tempat tersebut, karena dulu saya sendiri pernah melihat bagaimana orang tersebut dengan caranya membuang sampah di waktu malam hari karena di waktu tersebut mungkin tidak banyak ada orang yang melihat jadi bisa seenaknya membuang sampah tersebut, setelah di tanya, seenaknya orang tersebut diam dan langsung pergi begitu saja seakan tidak melakukan hal yang salah kalau bahasa kekiniannya mah slonong boy.
Gambar
Jembatan Bojong Loa
Lokasi bawah jembatan
Lokasi Pembuangan sampah di jembatan Bojong Loa
Sementara orang yang kita anggap sebagai orang yang pekerjaan hina (maaf) pemulung yang siap mengorek rezeki dari tempat sampah yang berukuran jumbo itu.
Tapi orang tidak pernah sadar bahwa secara tidak langsung orang tersebut adalah pahlawan untuk masyarakatnya sendiri walaupun terlihat pekerjaannya hina tapi sebenarnya dialah pahlawan untuk masyarakat kita.
Sebagai masyarakat yang mendukung hal ini seharusnya kita bekerja sama untuk melakukan sebuah studi terhadap masyarakat sekitar tentang dampak suatu kegiatan yang sedang direncanakan terhadap lingkungan hidup sebagai tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan timbul oleh aktivitas yang direncanakan, karena satu sampah sejuta masalah.
kewajiban kita semua untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan hidup, mencegah dan menanggulangi pencemaran serta perusakan lingkungan hidup. Semoga masyarakat akan segera menyadari apa sebab dan akibat dari hal yang sudah menjadi agenda besar suatu pemerintahan dan pemerintah setempat tanggap dengan persoalan ini.
Dan ini lah beberapa lokasi di desa kita dimana sampah berserakan
Tempat pembuangan sampah di pasar Pamarayan
Belakang pasar / Bantaran sungai Ciujung
Jembatan penyebrangan dari Kp. Warung kole menuju Kp. Ampel
Bantaran sungai (susukan/lebak) dari Kp. Ampel ke Kp. Bojong Neros
Jembatan penghubung Kp. Tanggulan ke Kp. Parungpung
Jalan raya Pamarayan - Rangkas Bitung tepatnya di bantaran sungai Ciujung Kp. Tanggulan
Jalan Raya Pamarayan depan Alfamart 2 Pamarayan samping warung nasi Ibu Mimi
Bantaran sungai (Lebak/susukan) di Kp. Bojong Loa
Dan masih banyak tempat-tempat lain di Desa Pamarayan yang dijadikan tempat pembuangan sampah secara sembarangan. Masalah sampah adalah persoalan bersama. oleh karena itu, perlu sinergi semua pihak untuk mengatasinya. Jangan sampai sungai atau irigasi kecil lainnya digunakan sebagai tempat sampah.
Ket :
Lebak/Susukan : ialah jalur irigasi yang menghubungkan dengan area persawahan di sekitar desa Pamarayan. Mulai dari Kp. Tangsi-Pamarayan menuju ciehong hingga ke cikambuy (Kp. Sasak) utara desa Pamarayan.
Jangan lupa kunjungi blog desapamarayan1901.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar